Minggu, 25 November 2012

Kata Peluru Untuk







Sayang maafkanlah..
Ini bkan kebencianku
aku tak memilih..
Jangan benci Rabbmu..
Sakit dariku adalah kerinduan Allah segra menjemputmu.
Anak kecil..
Maafkan aku, bagi mereka ini kesenangan..
Menertawakan deritamu..
Bagimu derita tuk menjemput kebahagiaan hakikimu..
Kebahagiaan bertemu dgn Rabbmu.
Karena kalian syahid.
Di sanalah kalian akan menertawai mereka.
Krna mereka Laknatullah..
Derita akhirat yg lebih sakit dari sentuhanku kpadamu..
Allah menyayangi kalian wahai Syuhada..
Laknatlah mereka, tertawakan mereka di tempat abadimu..
Disisi Rabb-mu, peganglah bendera kemenangan..
Dan takkan pernah sakit seperti sentuhanku..




Sabtu, 24 November 2012

Senja Jingga

Karena hari itu...
Pertama kau panggil namaku, siapa gerangan itu?
Memanggil tanpa mengenal..
Terseret pandangan lirikku, wajah-wajah yang tidak asing.
Dengan jilbab sepinggang.
Lalu diam...
Kau menatap langit sore tersenyum simpul, telapak tangan menutupi sinar yang jatuh diwajahmu..
Seolah mengajakku menatapnya juga.
Yah..
Aku memang sedang menatapnya.
Sambil mengingat siapa engkau, aku hanya tersenyum.
Senja sebelah barat, tak luput dari pandangan.
Mungkin bukan cuma aku dan kamu yang menikmatinya kali ini.
Kau pun tersenyum
Aku ingin mengingat kembali, tapi sulit.
Apakah aku amnesia hanya padamu?
Rasanya aliran darah otakku tidak beraturan.
Masih misteri..
Kau menyapa lagi, mendekat di tempatku duduk mengatakan namamu.
Masih misteri..
Dan ternyata kau yang tak pernah kukenal yang terlupakan.

Jumat, 23 November 2012

Dari Sisi Yang Lain


Selembar harap pada hari itu bisa menempuh garis-garis bumi yang tidak teratur. Menatap langit yang mulai kuning  tak bertepi, ku angkat ransel yang penuh bekal dan alat kebutuhan pendakianku. Aku tau tujuanku, mencari kedamaian. Adakah?? yah jawabannya mungkin akan ku temukan setelah ini. Malam makin terasa larut, hening bercampur gelap mendekatiku perlahan. Cahaya bulan redup di antara kabut malam…

Seperti menyuguhkanku beribu-ribu pertanyaan yang tak pernah ku tau jawabannya. Udara semakin dingin menusuk dada menembus pori-pori yang tak menyempit sampai terasa rusukku pun gemetar. Selimut dan jacket tebal peredam pun tidak mampu menahannya. Cahaya bulan malam itu membuatku gelisah tak tenang, adakah ketenangan di sini?

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com